Bahaya Toxic Parenting | Pola asuh yang tidak sehat atau sering disebut dengan “toxic parenting” adalah masalah serius yang dapat memengaruhi perkembangan dan kesejahteraan anak-anak. Untuk mengenal lebih jauh tentang bahaya toxic parenting, simak pembahasan berikut ini.
Pengertian Toxic Parenting
Toxic parenting adalah istilah yang dapat digunakan untuk menggambarkan pola asuh yang tidak sehat dan merugikan bagi anak-anak. Hal ini terjadi ketika orang tua menggunakan tindakan atau kata-kata yang merendahkan dan mengontrol secara fisik dan emosional dapat menyakiti anak mereka. Toxic parenting bisa memiliki dampak jangka panjang yang serius pada perkembangan psikologis anak. Beberapa contohnya dapat memicu perasaan cemas, rendah diri, depsresi, hingga trauma berkepanjangan.
Baca Juga : Konsultan Rumah Tangga Via Online
Praktik Toxic Parenting dalam Kehidupan Sehari-hari
Berikut ini adalah beberapa contoh toxic parenting yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
1. Suka Membandingkan
Dalam kasus sehari-hari, membandingkan prestasi anak dengan anak orang lain sepertinya sudah sering terjadi. Namun, anak bisa menjadi korban toxic parenting ketika orang tuanya terus menerus membandingkannya dengan saudara atau teman lainnya. Orang tua yang suka membandingkan anaknya ternyata dapat meninggalkan trauma dalam hati si anak. Hasilnya dapat menciptakan perasaan inferioritas dan kecemasan pada anak.
2. Kritik Tanpa Memberikan Pengertian
Mengajarkan berpikir kritis kepada anak memang bagus untuk melatih kemampuan berpikir anak. Akan tetapi, orang tua yang terlalu kritis kepada anak dapat menciptakan lingkungan yang merugikan secara emosional si anak.Mengkritik anak bahkan untuk hal hal kecil bisa berdampak menurunkan kepercayaan diri anak. Misalnya, orang tua terus menerus mengkritik penampilan atau prestasi akademis anaknya tanpa memberikan pujian atau dukungan akan membuat anak tersebut merasa tidak pernah cukup baik. Tentu saja hal tersebut dapat mempengaruhi kepribadian anak.
3. Kekerasan Fisik dan Emosional
Perilaku ini merupakan salah satu bentuk ekstrim dalam toxic parenting. Kekerasan fisik atau verbal dapat menyebabkan trauma fisik dan psikologis yang serius pada anak. Ini termasuk mengancam, menghina, atau melakukan kekerasan fisik terhadap anak. Contohnya saja, ibu atau ayah sering memukul anak ketika sedang tantrum. Selain itu, memberikan ancaman kepada anak jika tidak mau menuruti keinginan orang tua.
4. Kurang Memberi Perhatian
Ketidakpedulian terhadap kebutuhan dan perasaan anak termasuk dalam bentuk toxic parenting. Misalnya, orang tua yang sering mengabaikan atau menghindari komunikasi dengan anak mereka, tidak peduli dengan masalah yang dihadapi anak tersebut. Hal ini menyebabkan perasaan kesepian dan ketidakmampuan pada anak. Banyak sekali orang tua yang tidak mau memperlihatkan kasih sayangnya kepada anak. Mereka lebih memilih memusatkan pehatian pada pekerjaan dan kehidupan sosial mereka. Contohnya, anak tidak pernah dipeluk dan memberikan kata afirmasi yang positif. Padahal perhatian kecil ini dapat memvalidasi perasaan anak bahwa dia disayangi oleh kedua orang tuanya.
5. Membatasi Ruang Gerak Anak
Memiliki aturan dan batasan dalam rumah adalah hal yang baik, tetapi jika orang tua membatasi anak mereka dalam hal positif, maka aktivitas itu dapat membentuk toxic parenting. Hal ini bisa dilihat dalam kasus orang tua yang melarang anaknya untuk memiliki teman atau berpartisipasi dalam kegiatan sekolah sehingga anak tidak bisa dengan mudah beraktualisasi dan mengembangkan kemampuannya.
6. Memanipulasi Emosi Anak
Toxic parenting juga dapat terjadi melalui manipulasi emosional. Contohnya, orang tua yang sering menggunakan ancaman, pemerasan, atau rasa bersalah untuk mempengaruhi perilaku anak mereka. Ini dapat menyebabkan anak merasa terjebak dalam situasi yang tidak sehat.
Baca Juga : Cemburu Berlebihan, Tanda Sayang atau Toxic Relationship
Bagaimana Cara Mengatasi Toxic Parenting?
Toxic parenting bisa menjadi masalah serius yang dapat berdampak jangka panjang dalam perkembangan anak-anak. Penting bagi orang tua untuk menghindari perilaku toksik seperti perbandingan berlebihan, kritik yang tak henti, manipulasi emosional, ketidakpedulian, atau kekerasan fisik dan verbal. Sebagai orang tua, perlu ditekankan bahwa mendidik anak dengan kasih sayang, pengertian, dan dukungan adalah kunci untuk memastikan perkembangan yang sehat bagi anak.
Mengatasi toxic parenting adalah langkah penting untuk memastikan perkembangan anak yang sehat. Orang tua perlu menyadari dampak dari perilaku mereka terhadap anak-anak mereka dan berusaha untuk mengubah pola pendidikan yang merugikan. Ini bisa melibatkan konseling keluarga, mendapatkan dukungan dari profesional, atau belajar cara mendidik dengan lebih positif dan memahami kebutuhan Anda.
Jika Anda sedang membutuhkan jasa profesional dalam memberikan ilmu terkait parenting, maka hubungi Samawaconsulting.com.
Baca Juga : Kelas Online Pra Nikah
Samawa Consulting – Jasa Konsultasi Parenting Online
Konsultan Parenting pada umumnya melayani konsultasi terkait kesulitan dan masalah-masalah yang dihadapi orang tua dalam mengasuh si buah hati. SamawaConsulting.com siap membantu pasangan untuk membangun rumah tangga yang penuh kebahagiaan berbasis pada ilmu pengetahuan dan ajaran islam. Layanan konsultasi dapat dilakukan melalui offline dan online ( telepon, whatsapp, dan zoom meeting).
Tim dari Samawa Consulting tiap mengajak seluruh pasangan di Indonesia untuk membangun rumah tangga dengan pendekatan ilmu dan ajaran agama islam agar bisa mencapai tujuan pernikahan yang SAkinah, MAwaddah, WArahmah bahagia dunia akhirat.
Berbagai testimoni dari banyak pasangan membuat tim konsultan semakin menguatkan komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dan tentunya solutif. Segera hubungi admin konsultan profesional disini!