Ilmu Parenting

Ilmu Parenting Dalam Mengasuh Anak | Pembahasan tentang parenting seperti tidak ada habisnya ya, Bunda. Ilmu pengetahuan sudah semakin berkembang mengikuti perkembangan zaman, begitu pula dengan ilmu psikologi anak. Anak –anak memiliki kebutuhan psiklogis yang harus dipenuhi oleh orang tua dengan baik agar anak kelak bisa meraih kesuksesan masa depan sebagai bagian dari masyarakat.   

Secara singkat, parenting atau pola asuh merupakan gaya interaksi antara orang tua dan anak. Pola asuh atau bentuk parenting dari orang tua sangat memperngaruhi perkembangan fisik serta mental anak. Untuk menghindari penerapan pola asuh yang tidak baik kepada anak, maka orang tua wajib menguasai ilmu parenting.

Tujuan parenting adalah sebagai pembekalan bagi orang tua dalam mengasuh dan mendidik sang anak. Pola asuh tidak hanya seputar memenuhi kebutuhan sandang dan pangan anak, lebih dari itu, penerapan pola asuh yang baik sangat berpengaruh dalam kualitas hidup anak. Pola asuh tentunya sangat mempengaruhi pembangunan moral, prinsip, intelegensi, serta perilaku sang anak.

4 Jenis Parenting Dalam Mengasuh Anak

Adapun beberapa jenis pola asuh yang harus diketahui :

1. Pola Asuh Otoriter

Sepertinya pola asuh ini sudah tidak asing dialami oleh masyarakat jaman dahulu. Gaya parenting ini menganggap bahwa orang tua selalu berada di pihak yang benar sehingga anak diharuskan untuk menurut. Jika anak dianggap tidak menurut, maka orang tua yang menerapkan pola asuh ini seringkali memberikan hukuman dengan tujuan untuk mendisiplinkan anak.

Pola asuh ini memberikan dampak yang kurang baik terhadap perkembangan anak. Ketika anak merasa sudah tidak dihargai dan tidak bisa dengan mudah menyampaikan pendapatnya, sering berjalannya waktu, anak tersebut berubah menjadi pemberontak dan agresif. Selain itu, anak juga akan mengalami kesulitan dalam memutuskan sesuatu terkait hidupnya karena sudah terbiasa diatur oleh orang tua.  

2. Pola Asuh Otoritatif

Pola asuh otoritatif memberikan kebebasan kepada anak untuk bisa menyampaikan pendapatnya. Meskipun begitu, orang tua masih bisa tetap menetapkan batasan tersendiri untuk anaknya tentunya dengan penjelasan yang mudah dipahami oleh anak.  Orang tua mendukung apapun yang dilakukan oleh anaknya selama bernilai positif. Keterbukaan antara orang tua dan anak membuat bonding keduanya semakin kuat.

Dampak dari pola asuh ini adalah anak akan merasa lebih dihargai keberadaanya. Selain itu, anak juga akan mudah  mengekspresikan pendapatnya dan tumbuh dengan rasa percaya diri.  

3. Pola Asuh Permisif

Berbanding terbalik dengan pola asuh otoriter, jenis pola asuh ini sangat membebaskan anak untuk mengatur dirinya sendiri. Orang tua membuat anak bertanggung jawab dengan apa saja yang mereka lakukan. Dalam hal ini, orang tua beranggapan bahwa anak sudah mampu untuk mengambil keputusan sendiri sehingga mereka tidak ingin ikut campur, kecuali diminta.

Pola asuh ini memang terkesan membebaskan anak untuk melakukan apapun sesuai keinginan mereka. Namun jika ini diterapkan dalam pengasuhan anak usia dini secara terus menerus, maka bisa menimbulkan bahaya bagi anak yang minim pengetahuan dan perkembangan otaknya belum sempurna dalam mengambil keputusan mandiri.

4. Pola Asuh Abai

Pola asuh ini termasuk jenis parenting yang tidak ideal diterapkan oleh orang tua. Pasalnya. Pola asuh ini memiliki daya tanggap dan tuntutan yang rendah kepada anak. Orang tua terkesan lepas tangan dari tanggung jawab dalam mengasuh anak. Anak dibiarkan untuk melakukan apapun sendiri tanpa adanya bimbingan dari orang tua. Komunikasi tidak terjalin dengan baik sehingga anak tidak bisa merasakan kehadiran orang tua dalam hidupnya (tidak ada bonding yang kuat). Sudah jelas, dampak dari pola asuh ini sangat merugikan bagi anak. Karena merasa tidak diperhatikan, anak bisa saja merasa rendah diri, kesepian, hingga mengalami masalah mental.

Dari penjelasan,  jenis parenting tersebut memberikan dampak positif maupun negative kepada perkembangan anak. Namun hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa Bunda juga bisa melakukan kombinasi (penggabungan) berbagai jenis parenting tersebut. Tentu saja, hal tersebut bergantung pada situasi, kondisi, serta budaya yang melakat pada keluarga

Namun di luar dari jenis parenting tersebut, orang tua sebaiknya menyadari bahwa ilmu parenting sangatlah penting untuk mengerti kondisi serta kebutuhan anak. Dengan berusaha mengenali sang anak, orang tua akan lebih mudah mengarahkan hidup anaknya. Oleh karena itu, kunci dari parenting adalah komunikasi. Saling memahami dan terbuka membuat anak dan orang tua mengerti keinginan masing-masing.

Jika masih bingung bagaimana menetapkan jenis pola asuh yang sesuai dengan kondisi keluarga, Bunda bisa bertanya dan melakukan konsultasi kepada pihak yang sudah berpengalaman dalam ilmu parenting. Salah satu konsultan parenting yang bisa memberikan solusi terkait ilmu parenting untuk anak-anak usia dini hingga remaja adalah samawaconsulting.com.

Selain konsultasi parenting, Samawa Consulting juga membuka jasa konsultasi pernikahan untuk berbagai kalangan. Temukan berbagai solusi terbaik untuk menyelesaikan permasalahan Bunda dan keluarga.