Bahaya Silent Treatment | Dalam hubungan pernikahan, komunikasi yang sehat dan terbuka merupakan salah satu faktor kunci menjaga keharmonisan rumah tangga. Namun, terkadang pasangan dapat menggunakan metode yang tidak sehat untuk mengungkapkan ketidakpuasan mereka, salah satunya adalah silent treatment.
Artikel ini akan membahas pengertian silent treatment, bentuk- bentuk, serta dampak yang dapat merenggangkan hubungan rumah tangga.
Pengertian Silent Treatment
Silent Treatment adalah taktik komunikasi pasif-agresif di mana salah satu pasangan memilih untuk tidak berbicara atau memberikan respon terhadap pasangannya. Hal tersebut bisa menciptakan suasana ketegangan, tidak nyaman, mengisolasi pasangan yang menjadi sasaran, serta dapat merusak hubungan pernikahan.
Bentuk-Bentuk Silent Treatment
Berikut ini adalah bentuk-bentuk silent treatment yang sering ditemukan dalam hubungan pernikahan, yaitu:
1. Menarik Diri dari Pasangan
Pasangan yang memberikan silent treatment akan menarik diri secara emosional dari hubungan. Mereka mungkin menghindari kontak fisik, berhenti mengungkapkan perasaan, atau menunjukkan ketidaksenangan dengan tidak memberikan respon saat bicara.
2. Menolak Berkomunikasi
Pasangan secara aktif dapat menolak berkomunikasi dengan pasangannya. Mereka mungkin mengabaikan pertanyaan atau permintaan, tidak memberikan jawaban yang jelas, atau bahkan menghindari berada dalam satu ruangan dengan pasangan mereka.
3. Manipulasi Perasaan Terhadap Pasangan
Silent treatment juga dapat digunakan sebagai bentuk manipulasi emosi. Pasangan yang memberikan perlakuan diam mungkin mencoba membuat pasangannya merasa salah, sedih, atau tak berdaya dengan cara tidak memberikan perhatian, menciptakan perasaan kesepian, atau menciptakan atmosfer yang tegang.
Bahaya Silent Treatment Dalam Rumah Tangga
Penggunaan silent treatment dalam hubungan rumah tangga dapat memiliki dampak jangka panjang yang merugikan. Beberapa dampak yang mungkin terjadi, antara lain:
1. Kepercayaan yang Hilang
Perlakuan yang diam terus menerus dapat merusak kepercayaan antar pasangan. Siapapun yang menjadi korban silent treatment bisa merasa ditinggalkan dan diabaikan. Hal itu tentunya bisa mengikis rasa percayaan diri mereka dan kepercayaan pada pasangan.
2. Penurunan Kualitas Komunikasi
Tentu saja perilaku diam ini dapat menghambat komunikasi yang sehat dan terbuka antara pasangan. Ketidakmampuan untuk berkomunikasi yang baik dengan pasangan dapat menyebabkan ketegangan dan kesalahpahaman yang lebih dalam dan terus menerus. Hubungan bisa semakin renggang sehingga masalah tidak pernah terselesaikan dengan baik.
3. Ketimpangan Kekuasaan
Seringnya melakukan silent treatment dapat membangun relasi kuasa yang timpang antara hubungan suami dan istri. Pasangan yang memberikan perlakukan diam merasa memiliki kontrol dan kekuatan yang lebih tinggi. Di samping itu, pasangan yang menjadi sasaran cenderung merasa terpinggirkan dan tidak berdaya. Kasus seperti itu rentan sekali memicu terjadinya kekerasan dalam rumah tangga.
4. Sulit Menyelesaikan Konflik
Silent treatment yang terjadi secara berulang dapat membentuk pola penyelesaian konflik yang merusak hubungan. Pasangan yang terbiasa dengan cara ini cenderung sulit untuk menyelesaikan konflik secara terbuka dan mengerti satu sama lain. Alhasil tidak ada kejelasan dalam hubungan rumah tangga.
Lalu bagaimana jika Anda atau pasangan merupakan pelaku silent treatment? Tentu saja, cara mendiamkan pasangan ini haruslah diubah, tergantikan dengan cara penyelesaian konflik yang lebih sehat dan mendukung keharmonisan rumah tangga.
Oleh karena itu, jika Anda tidak bisa menyelesaikan masalah tersebut sendirian dan sedang membutuhkan bantuan professional, Anda bisa langsung menghubungi tim samawaconsulting.com
Samawa Consulting – Jasa Konseling Pernikahan dan Rumah Tangga
Samawa Consluting merupakan tim profesional yang melayani jasa konsultasi permasalahan penikahan mulai dari masalah pra nikah hingga proses membangun rumah tangga bahagia. Layanan konsultasi yang diberikan bisa melalui media offline maupun online seperti telepon. Whatsapp, ataupun zoom meeting.