
Hakikat tentram Pernikahan | Pernikahan bukan hanya penyatuan dua insan, melainkan juga perjalanan panjang menuju kehidupan yang penuh makna.
Dalam banyak undangan pernikahan, kita sering menemukan kutipan dari Surah Ar-Rum ayat 21, yang menggambarkan idealisme sebuah rumah tangga: sakinah, mawaddah, dan rahmah.
Namun, sering kali ayat ini hanya menjadi hiasan teks tanpa dipahami makna mendalamnya. Padahal, jika direnungkan, Surah Ar-Rum ayat 21 mengandung nilai-nilai penting tentang tujuan dan hakikat kehidupan rumah tangga.
Ketentraman dalam rumah tangga (sakinah) bukanlah kondisi yang datang begitu saja, melainkan sesuatu yang perlu diperjuangkan, diciptakan, serta dipelihara oleh kedua belah pihak yaitu suami dan istri.
Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai makna sakinah dalam konteks Surah Ar-Rum ayat 21, dan bagaimana membangun ketentraman sejati dalam bahtera pernikahan.
Hakikat Tentram Pernikahan Sakinah di Surah Ar-Rum Ayat 21
Allah SWT berfirman dalam Surah Ar-Rum ayat 21:

“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Rum: 21)
Ayat ini sering digunakan dalam pernikahan sebagai pengingat bahwa rumah tangga ideal merupakan rumah tangga yang menghadirkan sakinah (ketentraman), mawaddah (cinta), dan rahmah (kasih sayang).
Namun, menarik untuk dicermati bahwa dalam ayat tersebut digunakan kata kerja “litaskunu” yang merupakan fi’il mudhari (kata kerja yang menunjukkan peristiwa yang sedang atau akan berlangsung).
Ini dapat memberikan makna bahwa ketentraman itu bukanlah sesuatu yang instan, melainkan proses yang terus-menerus harus diupayakan.
Pengertian Sakinah dalam Pernikahan
Secara bahasa, sakinah berasal dari akar kata sakan, yang berarti tenang, diam, atau tinggal. Dalam konteks pernikahan, sakinah dapat diartikan sebagai suasana hati dan kehidupan yang damai, tenang, dan jauh dari kegelisahan.
Ketentraman ini tidak hanya terkait dengan fisik, tetapi lebih kepada kondisi emosional dan spiritual antara pasangan suami istri.
Para ulama dan mufasir berbeda pandangan dalam menafsirkan makna sakinah. Sebagian menganggap sakinah sebagai pemberian dari Allah, sebuah hadiah yang akan turun kepada pasangan yang menikah.
Namun, sebagian lainnya melihat sakinah sebagai sebuah tantangan, sesuatu yang wajib diusahakan secara aktif oleh pasangan.
Artinya, ketenangan dan kenyamanan itu tidak otomatis hadir, tetapi merupakan hasil dari perjuangan dan kesadaran bersama untuk membangun rumah tangga yang harmonis.
Ketentraman Itu Harus Diciptakan
Dalam rumah tangga, ketentraman atau sakinah merupakan sesuatu yang harus diciptakan bersama, bukan hanya dinantikan. Ada kalanya rumah tangga diuji dengan masalah ekonomi, perbedaan pendapat, bahkan konflik batin.
Di sinilah pentingnya kesadaran bahwa sakinah bukanlah kondisi yang statis, melainkan dinamis dan terus dibangun dari waktu ke waktu.
Sayyidina Umar bin Khattab pernah berkata:
“Jika pasanganmu menjadi api, maka jadilah air yang memadamkan api.”
Ungkapan ini menggambarkan bahwa dalam rumah tangga akan selalu ada potensi konflik. Namun, bila salah satu menjadi panas, maka pasangannya harus mampu menjadi penyejuk, bukan justru menambah api konflik.
Inilah bentuk konkret dari upaya menciptakan sakinah.
Perlu disadari pula bahwa menciptakan ketentraman tidak hanya sebagai tugas suami atau istri semata, melainkan tanggung jawab bersama.
Suami sebagai imam rumah tangga memang diharapkan menjadi yang pertama memulai menciptakan suasana yang nyaman.
Namun, upaya ini perlu disambut oleh istri dengan sikap saling mendukung. Jika hanya satu pihak yang berjuang, sementara pihak lain terus menuntut atau tidak menghargai usaha tersebut, maka ketentraman sulit untuk tumbuh dan berkembang.
Implementasi Sakinah, Mawaddah, dan Rahmah dalam Kehidupan Sehari-hari
Memahami konsep sakinah, mawaddah, dan rahmah secara teori saja belum cukup. Ketiga nilai ini harus diimplementasikan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari pasangan suami istri.
Berikut penjelasan lebih lanjut tentang bagaimana masing-masing nilai dapat diaplikasikan:
- Membangun Sakinah (Ketentraman) dengan Komunikasi yang Sehat
Ketentraman tidak mungkin hadir dalam rumah tangga yang penuh prasangka, saling diam, atau sering bertengkar. Salah satu cara menciptakan sakinah adalah dengan komunikasi yang terbuka dan empatik.
Suami dan istri harus bisa saling mendengarkan dengan hati, bukan hanya telinga.
Setiap masalah rumah tangga harus dibicarakan secara jujur dan dewasa. Hindari menyimpan emosi dalam diam terlalu lama.
Gunakan waktu-waktu tertentu, seperti setelah makan malam atau menjelang tidur, untuk membicarakan hal-hal penting dengan kepala dingin atau yang saat ini disebut sebagai deeptalk.
Ketika salah satu pihak melakukan kesalahan, maafkan dengan hati lapang. Sakinah tumbuh dari kemampuan memaafkan dan memahami, bukan dari keinginan untuk menang sendiri.
- Menumbuhkan Mawaddah (Cinta) Melalui Perhatian Kecil
Cinta tidak selalu harus ditunjukkan lewat hadiah besar atau kata-kata manis di momen-momen istimewa. Mawaddah tumbuh subur justru dari perhatian kecil yang konsisten.
Misalnya, menyapa pasangan dengan senyum saat pulang kerja, membantunya di dapur, atau sekadar membuatkan minuman hangat saat ia lelah.
Suami dapat menunjukkan mawaddah dengan menjadi pendengar yang baik saat istri bercerita. Istri juga bisa menumbuhkan cinta dengan mendukung usaha dan mimpi suaminya.
Sentuhan lembut, doa yang dipanjatkan dalam kesendirian untuk pasangan, dan sikap saling menghargai adalah sebagai bentuk nyata dari mawaddah yang tulus.
Cinta yang terus dirawat seperti ini akan membuat pernikahan terasa lebih hidup, bahkan setelah bertahun-tahun bersama.
- Menjaga Rahmah (Kasih Sayang) dalam Ujian Kehidupan
Kasih sayang dalam rumah tangga diuji bukan saat semuanya baik-baik saja, melainkan saat salah satu atau keduanya sedang mengalami kesulitan hidup—baik secara ekonomi, kesehatan, ataupun psikologis.
Di sinilah rahmah menjadi dasar yang kokoh sebuah rumah tangga.
Contoh implementasi rahmah adalah saat istri tetap sabar dan mendampingi suami yang kehilangan pekerjaan, atau saat suami tetap setia dan penuh perhatian saat istri sedang sakit.
Rahmah membuat pasangan saling menguatkan, bukan hanya saling menyalahkan.
Kasih sayang ini juga harus diperluas kepada anggota keluarga lain, seperti anak-anak dan orang tua.
Ketika rumah tangga dipenuhi rahmah, maka suasana rumah akan menjadi tempat yang nyaman bagi seluruh anggota keluarga untuk tumbuh dan berkembang.
Tanpa sakinah, mawaddah dapat hilang karena hubungan penuh ketegangan. Tanpa mawaddah, rahmah dapat terasa hambar karena tidak ada cinta yang tulus.
Maka, ketiganya harus terus dipelihara secara sadar oleh kedua belah pihak dalam setiap fase pernikahan.
Baca juga: Jasa Konsultan Pernikahan Indonesia
Kesimpulan Tentang Hakikat Tentram dalam Pernikahan Sakinah
Hakikat tentramnya pernikahan (sakinah) tidak hanya sekadar suasana tenang yang datang begitu saja, tetapi hasil dari proses panjang yang melibatkan kesabaran, pengertian, serta pengorbanan.
Surah Ar-Rum ayat 21 mengajarkan bahwa pernikahan harus menjadi tempat kita menciptakan ketenangan, menumbuhkan cinta, dan menanamkan kasih sayang.
Implementasi nilai-nilai sakinah, mawaddah, dan rahmah bisa dimulai dari hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari: komunikasi yang jujur, perhatian yang konsisten, dan kesetiaan dalam menghadapi ujian.
Rumah tangga yang sakinah bukan sebuah rumah yang tanpa masalah, tetapi rumah yang di dalamnya terdapat pasangan yang terus berusaha saling memahami, saling mendukung, serta saling mendoakan.
Semoga kita semua mampu membangun rumah tangga yang tidak hanya sakinah secara lahir, tapi juga penuh berkah dan ridha Allah SWT.
Jika Anda dan pasangan sedang mengalami kesulitan dalam menerapkan nilai sakinah dalam pernikahan dan membutuhkan bantuan profesional, hubungi saja SamawaConsulting.com melalui WhatsApp atau Telepon.
Jasa Konsultan Pernikahan dari Samawa Consulting yang akan membantu Anda mencapai pernikahan yang Sakinah, Mawaddah, Warahmah. Anda juga bisa cek testimoni kami di sini.